BRK Tubei

Loading

Teknik Interogasi Pelaku yang Efektif: Langkah-langkah yang Harus Dilakukan

Teknik Interogasi Pelaku yang Efektif: Langkah-langkah yang Harus Dilakukan


Teknik interogasi pelaku kriminal merupakan hal yang sangat penting dalam proses penyelidikan suatu kasus. Dengan menggunakan teknik yang efektif, petugas penegak hukum dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengungkap kebenaran di balik suatu kejahatan. Namun, tidak semua teknik interogasi dapat memberikan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, langkah-langkah yang tepat harus dilakukan agar proses interogasi dapat berjalan dengan efektif.

Menurut Dr. Sahat Maruli Tua Manurung, seorang pakar kriminologi dari Universitas Indonesia, teknik interogasi pelaku yang efektif harus didasarkan pada prinsip keadilan dan hak asasi manusia. “Interogasi yang dilakukan secara kasar dan tidak manusiawi tidak hanya melanggar hak asasi manusia pelaku, tetapi juga dapat mengakibatkan informasi yang tidak akurat dan tidak dapat dipercaya,” ujarnya.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam teknik interogasi pelaku yang efektif adalah membangun hubungan yang baik dengan pelaku. Menurut Chris Voss, seorang mantan negosiator FBI, “Membangun hubungan yang baik dengan pelaku dapat membuat mereka lebih terbuka dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.”

Selain itu, penting juga untuk menggunakan teknik komunikasi yang tepat. Dr. Sahat menyarankan untuk menghindari pertanyaan yang bersifat menghakimi atau menuduh. “Pertanyaan yang terlalu menyudutkan pelaku dapat membuat mereka defensif dan menutup diri,” jelasnya.

Selanjutnya, petugas penegak hukum juga perlu memperhatikan ekspresi dan bahasa tubuh pelaku selama proses interogasi berlangsung. Menurut Paul Ekman, seorang pakar psikologi dari Universitas California, ekspresi wajah dan bahasa tubuh dapat memberikan petunjuk penting tentang kejujuran pelaku. “Melalui pengamatan ekspresi wajah dan bahasa tubuh pelaku, petugas penegak hukum dapat mengetahui apakah informasi yang diberikan adalah benar atau tidak,” kata Ekman.

Terakhir, penting untuk menghindari penggunaan kekerasan atau ancaman dalam proses interogasi. Menurut Amnesty International, penggunaan kekerasan dalam interogasi tidak hanya tidak efektif, tetapi juga melanggar hak asasi manusia pelaku. “Penggunaan kekerasan atau ancaman hanya akan membuat pelaku lebih tertutup dan sulit untuk bekerja sama dengan petugas penegak hukum,” ujar Amnesty International dalam laporan mereka.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan proses interogasi pelaku kriminal dapat berjalan dengan efektif dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Selain itu, hal ini juga dapat membantu petugas penegak hukum dalam mengungkap kebenaran di balik suatu kejahatan.